Uneg-Uneg Soal Motor Disini Tempatnya

17 August 2021

Review Pemakaian Kampas Rem Aspira di Jupiter MX

| 17 August 2021

Assalamualaikum, Mas Bro Mba Sist. Kali ini OM ingin membagikan pengalaman selama memakai kampas rem depan merk Aspira di Jumeko (Jupiter MX Kopling). OM tertarik karena kaget juga karena tergolong awet bahkan bisa sampai puluhan ribu kilometer. Siapa tau informasi ini bisa berguna dan disclaimer dulu ya, OM bukan sales atau bukan coba mempromosikan produk tersebut ya. Hanya sekedar membagikan pengalaman saja. Oke amigo?

Semua berawal dari sudah mulai risihnya OM terhadap bunyi dencitan dari rem depan. Hanya kena getaran agak kencang pada kondisi statis saja muncul suara dencitannya. Sudah coba dibersihkan mulai dari kaliper, kampas, piringan cakramnya tapi pada akhirnya bunyi lagi. Akhirnya jadi tersadar....terakhir kali ganti kampas rem depan itu kapan ya? Ubek-ubek catatan di masa lalu dan didapatlah info bahwa pakai kampas rem depan Aspira ini sudah dari tahun 2016 dan sudah menempuh jarak lebih dari 50.000 kilometer....weh....weh....awet banget yak?

Entah apa yang merasuki OM sehingga akhirnya memakai kampas rem Aspira tersebut. Harganya saat itu lupa pastinya tapi yang jelas di bawah harga kampas rem originalnya. Saat pemakaian awal jelas kurang pakem karena masih belum ngeklop/nyetel dengan piringan cakram yang tergolong masih baru juga. Tapi begitu sudah ngeklop maka pakemnya baru terasa. Tergolong pakem meski masih kurang dibandingkan originalnya tapi sudah cukup kok. Apalagi untuk orang yang pemakaiannya santai, wah sudah lebih dari cukup.


Kalau dari segi keawetan seperti yang sudah OM jelaskan di atas, bagus bener ini kampas rem depan Aspira. OM sampai kaget dibuatnya bahkan jadi sempet lupa soal pengecekan kampas rem. Kan biasanya kita wajib memperhatikan ketebalan kampas rem, kalau sampai habis banget maka yang bergesekan dengan piringan cakram itu bukan antara kampas dengan cakram tapi plat besi dengan cakram. Efek parahnya cakramnya bisa patah di saat kita sedang memgendarainya karena saking tipisnya ketebalan cakramnya. Dan karena patah ya (amit-amit) kita bisa mengalami kecelakaan. Betul atau benar Mas Bro Mba Sist?

Pengaruhnya terhadap piringan cakramnya? Mas Bro Mba Sist bisa membaca lebih jelasnya pada link di samping ini Klik Dimari. Menurut OM masih wajar bila mengingat jarak tempuh, kebiasaan OM yang suka main di putaran menengah ke atas, serta bobot yang dibawa. Apakah recommended? Untuk orang yang pemakaiannya santai, ini sudah pasti recommended sekali. Untuk yang kecepatan tinggi sesekali,masih recommended. Nah yang ingin tampil gaya atau mesinnya sudah kena upgrade, OM kurang merekomendasikan. Sampai sini dulu ya Mas Bro Mba Sist.

Related Posts

No comments:

Post a Comment