Di daerah perkotaan semisal Jakarta, untuk mengembangkan suatu usaha itu yang paling mahal biayanya adalah mengenai lahan. Jangankan di perkotaan, di tempat OM yang masih perbatasan Jakarta dan Tangerang saja untuk tanah bisa Rp 5 juta per meter. Padahal posisinya tidak terlalu strategis banget. Karena itulah seperti yang dilansir oleh finance.detik, PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Retail akan meluncurkan SPBU canggih tanpa dispenser atau alat pengisian BBM yang biasanya berada di atas tanah.
"SPBU ke depan mulai pompa nggak di bawah tapi pompa di atas. Ini karena lahan mahal dan terbatas," kata Direktur Utama PT Pertamina Retail Toharso saat ngobrol santai di Restoran Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2015).
SPBU canggih tersebut mengadopsi teknologi yang ada di Jepang. Akibat terbatasan lahan, Jepang membuat konsep SPBU mini dengan konsep selang nozzle atau selang penyalur BBM ke kendaraan dari atas. Alhasil kapasitas lahan SPBU bisa optimal tanpa terganggu mesin dispenser.
"Kayak Jepang, di bawah nggak ada dispenser," ujarnya.
"Saya mulai di SPBU Pasteur. Ini sudah disetujui, tinggal dibangun," ujarnya.
Ia mengatakan biaya investasi SPBU model ini 3 kali lebih mahal daripada peralatan SPBU konvesional, meski membuat lahan SPBU lebih optimal. Toharso juga menjelaskan investasi SPBU termahal bukan terletak pada peralatan melainkan lahan.
"SPBU paling mahal tanah. 1 pompa misal Rp 1 miliar, kalau bangun 4 pompa bisa Rp 4 miliar. Dengan asumsi 1 SPBU butuh 750 m2 sampai 1000 m2 lahan maka 1 m2 seharga Rp 40 juta di tengah kota Jakarta. Sehingga harga tanah saja bisa Rp 40 miliar sendiri," tuturnya.
Bentuknya seperti apa juga OM masih belum tahu tapi setidaknya sudah ada bayangannya. Semoga bisa cepat terealisasi.
sumber - http: // finance. detik.com/read/2015/04/13/200659/2886215/1034/tiru-jepang-pertamina-bangun-spbu-canggih-hemat-lahan?f9911013
No comments:
Post a Comment