Uneg-Uneg Soal Motor Disini Tempatnya

30 September 2012

Jarak Tempuh Sepeda Motor Dibatasi (Part 2)

| 30 September 2012
Jika pada artikel yang pertama OM kurang setuju dengan wacana pembatasan jarak tempuh sepeda motor yang dilontarkan oleh Irjen Pudji Hartanto, Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia. Kini OM kurang sependapat dengan Darmaningtyas. Beliau adalah wakil ketua Masyarakat Transportasi Indonesia. Beliau menyambut baik wacana pembatasan jarak tempuh sepeda motor 200km karena itu berarti Korlantas memperhatikan suara publik yang menuntut agar kapasitas mesin sepeda motor diturunkan sehingga tidak bisa menempuh jarak jauh. "Usulan ini sudah lama, cuma dulu ditolak kementrian perindustrian," ujar Tyas. 

Yang membuat OM heran adalah suara "publik" mana yang menuntut agar kapasitas mesin diturunkan?Memangnya masih kurang kecil ya kapasitas mesin sepeda motor yang diproduksi serta dijual di Indonesia?Sebagian besar bermain di kapasitas mesin 110cc-150cc, sementara yang berkapasitas mesin diatas 150cc hanya sebagian kecil saja dan bisa dilihat dari peta market sharenya.Jadi mau diturunkan sampai berapa cc?50cc kah?Boleh saja tapi diperkirakan akan lebih banyak lagi yang akan memperbesar kapasitas mesinnya serta korek harian(kohar) agar tenaga bisa bertambah besar. 

Darmaningtyas bahkan minta agar ditulis besar-besar kalau para pakar menyambut positif karena dengan begitu berarti mudik dengan sepeda motor harus dilarang. Beliau juga meminta agar pemudik yang biasa naik motor untuk beralih ke bus dan kereta api. "Tapi angkutan umumnya harus disubsidi agar murah,"tegasnya. Hehehehe....pernyataan beliau yang merupakan wakil dari Masyarakat Transportasi Indonesia membuat OM tersenyum simpul dan menimbulkan pertanyaan, apakah beliau tidak sering turun ke lapangan untuk memantau kondisi yang terjadi dilapangan?"

Sudah tidak menjadi rahasia umum lagi bahwa saat arus mudik maupun baliknya adalah kesempatan penyedia jasa transportasi macam bus, kereta api maupun pesawat terbang untuk mengeruk untung lebih banyak dengan cara menaikkan harga jual tiket memnjadi hampir 2x lipatnya. Belum lagi untuk mendapatkan tiket menjadi lebih susah karena daya angkut moda transportasi yang masih terbatas padahal permintaan lebih tinggi sehingga harus berebutan dengan yang lainnya. Jangankan bus dan kereta api yang harga tiketnya relatif murah, pesawat terbang saja harga tiketnya mahal menjadi susah mendapatkan tiketnya. 

Jadi menurut OM kurang tepat jika masyarakat yang mudik menggunakan sepeda motor dilarang dan malah disuruh beralih ke bus dan kereta api dengan harga tiket yang menjadi lebih mahal hampir 2x lipatnya serta kurangnya daya angkut. OM yakin kok mereka juga sebenarnya ingin naik moda transportasi terutama kereta api tapi apa daya, tiket susah dapat dan harga jual yang melambung.

Related Posts

No comments:

Post a Comment