Assalamualaikum, Mas Bro Mba Sist. Tercatat sudah lebih dari 4 tahun 9 bulan, piringan cakram depan dari merk TDR menemani perjalanan OM. Lebih dari 50.000 km sudah dilalui dalam berbagai kondisi jalan, cuaca, lalu lintas, dan sebagainya. Melihat piringan cakramnya sudah terkikis meski tidak dalam banget sih tapi sepertinya seru juga untuk membuat review pemakaian Cakram TDR ini. Betul kan Mas Bro Mba Sist?
Kenapa OM akhirnya memilih cakram depan TDR ini? Pertama adalah OM ingin cakram dengan ukuran standarnya tapi punya kemampuan yang lebih baik serta juga bisa mendongkrak penampilan. Fungsi dapat gaya dapat. OM tidak memakai piringan cakram yang lebih besar karena tenaga yang dihasilkan oleh Jumeko, masih bisa diredam oleh ukuran standarnya. Meski saat itu upgrade ringan pun, ukuran standarnya (220) cukup asalkan punya kemampuan lebih baik. Maksudnya dalam hal melepas panas akibat gesekkan antara kampas dengan piringan. Cakram TDR mempunya hal tersebut, banyak lubang ventilasinya.
Selain itu, tampilannya yang penuh dengan garis tegas membuat kesan sporty langsung meningkat tajam. Wavey nya keren banget kan? Sekarang pada ujung nya terdapat siku tajam. Kalau Jumeko sedang dimandikan dan lagi di area piringan cakram depan, kadang kulit bisa tergores bila tidak hati-hati. Harus terapkan alon-alon asal kelakon lah pokoknya. Untuk kinerjanya sudah jelas lebih bagus tapi poin pentingnya di tahan lamanya. Hmm....maksudnya meski jalan jauh sekalian pun, tingkat pengeremannya bisa terjaga. Kalaupun turun, tidak langsung terjun bebas. Kekuatan piringannya juga bagus karena OM sering juga hard brake. Apalagi ditambah dengan bobot yang dibawa kadang bisa lebih dari 150 kg.
Kesimpulannya menurut OM ini termasuk recommended. Bahkan dengan kondisi pada saat artikel ini dibuat pun masih layak. Mas Bro Mba Sist yang tertarik membelinya bisa siapkan Rp 130.000 dalam kondisi baru atau Rp 30.000 seperti ada pada gambar di atas.
No comments:
Post a Comment