Berbicara soal balap di kelas 250cc, terlepas dari faktor lainnya, Honda dengan New CBR250Rnya begitu perkasa. Baik itu di dalam negeri maupun luar negeri. Namun, tatkala berbicara mengenai penjualan di segmen 250cc, New CBR250R seolah kehilangan tajinya. Ada apa ini? Apa yang salah? Berikut akan OM jabarkan mengenai analisa kalahnya New CBR250R di kancah penjualan sepeda motor Indonesia.
1. Paling vital menurut OM ada di harga, seperti yang kita ketahui bahwa New CBR250R masih impor secara utuh dari Thailand. Otomats harganya jadi lebih mahal lantaran terkena pajak bea masuk yang cukup tinggi. Padahal jika diproduksi dalam negeri, bukan tidak mungkin harganya akan setara dengan motor 250cc satu silinder lainnya. Dengan demikian bisa meningkatkan value dari New CBR250R.
2. Fitur yang ada tergolong minim, lampu belakang dengan desain konvensional menggunakan bohlam, informasi speedometer yang kurang lengkap, dst karena tidak tega mengungkapkan semuanya. Tar dikira mau menjatuhkan.
3. Gengsi. Bukan rahasia umum lagi bahwa manusia setidaknya akan memperhatikan sektor ini. Dan untuk OM pribadi, New CBR250R masih kurang memperlihatkan aura motor premium. Paling utamanya karena masih menerapkan mesin dengan satu silinder. Apalagi ketika telah berganti knalpot, raungan dari mesin 2 silinder jelas memancarkan aura yang lebih merdu. Jelas yang satu silinder kalah pesona karena tak terasa telah membeli motor premium. Maklum, suaranya setelah ganti knalpot tak jauh beda dengan motor yang kapasitas mesinnya di bawahnya plus harga yang juga lebih terjangkau.
........
No comments:
Post a Comment