Uneg-Uneg Soal Motor Disini Tempatnya

28 March 2015

Cara Menggunakan Multitester – Pengenalan Multitester Analog

| 28 March 2015

Yang namanya listrik itu sungguh sangat berarti di kendaraan bermotor. Jangankan di kendaraan bermotor, dalam tubuh kita juga terdapat aliran listriknya loooh. Listrik di kendaraan bermotor, terutama yang sudah mengusung sistem pengisian DC, atau yang motornya sudah injeksi itu harus musti kudu memantau tegangan listrik, kelancaran suplai listrik dari spul, dan sebagainya. Nah Mas bro Mba sist pun bisa melakukannya sendiri kok tapi butuh alat yang namanya multitester. Terus, bagaimana cara menggunakan multitester? 

Pertama-tama musti kenalan dahulu sama multitester. Yoho, say hello to it. Gambar di atas merupakan multitester analog, yang lebih bagus lagi yang digital karena bisa menampilkan angka yang lebih akurat. Tapi tentunya harganya lebih mahal daripada yang analog. 

Yosh...sekarang kenali dahulu bagian-bagiannya. Yang ini namanya kabel. Di satu sisinya berupa capitan yang nantinya akan menyambung ke aki. Nah yang berupa tuncepan, dimasukkan ke lubang yang ada pada multitester. Cara mengetahui lubang mana yang harus dituncepin kabel mana adalah dengan melihat warna. 


Coba perhatikan baik-baik lubangnya, ada yang berwarna merah. Kabelnya sendiri ada yang warna hitam dan merah, berarti kabel mana yang harus dituncepin pada lubang merah? Yak...betul, yang warna hitam...hehehe...bukan bukan, tentunya yang warna merah ya.


Oke, lanjut ke langkah berikutnya. Kabel sudah dituncepkan pada lubangnya masing-masing, sekarang fokus ke buletan gede di tengah. Namanya juga multitester, alat ini bisa mengukur setidaknya lebih dari 2. Ada tegangan AC (ACV), tegangan DC (DCV), ketahanan (ohm), dan arus listrik. Berhubung kita mau mengukur tegangan listrik pada aki, maka kita arahkan jarum penunjuknya ke bagian DCV. Tapi harus di angka berapa kita nunjuknya? Ada 0.5, 2.5, 10, 50, 250, atau 1000? 

Pada umumnya, motor jaman sekarang itu tegangan akinya 12v sehingga kita arahkan jarum penunjuknya ke angka 50 karena 12 masih termasuk dalam hitungan 50. Kalau 10 tidak bisa karena tidak masuk dalam hitungan 10 alias sudah mentoknya di 10.

Eits...tak terasa sudah panjang banget ya. Yoweslah kita akhiri dahulu sampai ini biar yang sedang belajar bisa memahami dahulu bahasan yang ini. Artikel selanjutnya adalah cara menggunakan multitester – membaca hasil pengukuran. See you next artikel.

Related Posts

No comments:

Post a Comment