Bukan hanya OM saja yang berpikiran dari dulu bahwa BBM bersubsidi lebih baik untuk sepeda motor dan transportasi umum. Ternyata Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan juga berpendapat demikian. OM lupa baca artikelnya di mana tapi begini usulannya dalam rapat dengan komisi VI.
"Jadi nantinya hanya sepeda motor dan public transportation yang boleh beli BBM subsidi, sedangkan kendaraan lainnya silakan membeli BBM dengan harga keekonomian," ungkap Karen
OM sangat sependapat dengan usulan tersebut, namun bila benar-benar diterapkan harus semakin "tajam" di bawahnya. Kenapa demikian? Petugas SPBU bagian pengisian bahan bakar juga harus di "training" agar mampu memberikan edukasi kepada oknumpemilik mobil pribadi yang pelit. Ya karena ingin mendapatkan pemasukan yang sebesarnya dengan pengeluaran yang sekecilnya. Biasanya hati nuraninya juga sudah tertutup yang disertai dengan ketidaksadaran diri.
Premium adalah jenis BBM yang mendapatkan subsidi agar masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah bisa terbantu keekonomiannya. Harga satu buah mobil baru bisa mencapai ratusan juta rupiah dan walaupun sekarang ada yang puluhan juta rupiah tapi tetap saja bagi yang benar-benar tingkat ekonominya menengah ke bawah pasti lebih mendahulukan hal yang lebih penting daripada beli mobil seperti mencicil rumah.
Tentunya kita tahu kebutuhan primer sekunder dan tersier. Mobil adalah kebutuhan tersier yang artinya bila kebutuhan primer dan sekunder bisa terpenuhi dengan baik maka baru bisa cari kebutuhan tersier. Dan artinya kita sudah bisa digolongkan "MAMPU" atau bisa mengarah ke tingkat ekonomi menengah ke atas.
Tapi sayangnya banyak orang MAMPU namun secara tidak langsung memproklamirkan bahwa dia kurang mampu. Ya itu karena tidak adanya kesadaran diri ditambah lagi dengan tertutupnya hati nurani.
No comments:
Post a Comment