Dari pengamatan di beberapa SPBU di Petukangan, Tanah Kusir, Bintaro dan Serpong tampak ramai sekali dipenuhi kendaraan, mulai dari roda dua hingga lebih dari empat roda bahkan pada SPBU Pertamina di daerah Serpong antrian roda empat mengekor sampai ke jalan raya. Siapa sih yang tidak tergiur dengan kata-kata murah?Tak hanya kaum hawa yang biasanya sangat berambisi membeli barang yang sedang ada diskon, kaum adam juga semangat. Kenapa OM bilang BBM murah?
Karena walaupun nantinya premium naik menjadi Rp 6500 tetap saja termasuk golongan BBM yang murah selain solar bersubsidi. Bahkan pada menit-menit ini BBM bersubsidi tak ada bedanya dengan barang diskonan hampir 45%. Pernah melihat iklan property?Kalau pernah pasti tak asing dengan kata-kata "Harga Naik Besok", yups...BBM bersubsid tak jauh beda seperti itu. Bedanya adalah bila iklan property hanya akan menarik minat yang mempunyai kelas ekonomi menengah ke atas maka BBM bersubsidi ini mulai dari menengah ke bawah hingga menengah ke atas juga rela antri untuk membeli BBM murah. Tak ada bedanya dengan saat-saat pembagian Raskin yang berjubel ketika mengantri.
Lebih mengerikannya adalah ikut mengantrinya kendaraan-kendaraan yang mampu menampung 40 liter lebih padahal harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah tapi entah kenapa sangat rela antri untuk mendapatkan BBM murah ini. OM hanya bisa menghela nafas panjang tiap kali mengamati beberapa SPBU yang penuh dengan kendaraan. Sebegitu miskinnya kah para penduduk di Negeri kita yang tercinta ini, Indonesia?
nb:maaf tidak ada foto kondisi keadaan SPBU Pertamina yang penuh sesak karena lupa bawa camdig, hanya bawa hape jadul jadi percuma untuk foto tapi OM berani jamin kondisinya tak ada bedanya seperti yang ada di televisi.
No comments:
Post a Comment