Performance. Itulah aliran yang dianut oleh sebagian besar crew OM.Ada banyak alasan kenapa memilih aliran Performance dibandingkan dengan aliran yang lainnya. Ada alasan yang konyol dan juga ada alasan yang logis (masuk akal). Lebih enak mulai dari alasan apa dulu ya, dari yang konyol dulu deh.
1. Karena sang pacar kadang males diajak jalan.Pacar males diajak jalan padahal sudah janjian, kadang membuat hati jadi penuh curiga apakah dia menjalin hubungan dengan orang lain atau memang benar-benar sedang bad mood. Karena hal inilah biker lebih memilih merawat motor kesayangan atau mendongkrak performance demi mengobati rasa sakit. Hehehe...alasannya rada tidak masuk akal ya tapi begitulah hidup.
2. Demi Kepuasan Hati
Kalau yang ini memang dasarnya sudah doyan dengan performance dan tidak suka ada orang lain yang lebih hebat dari dirinya. Ada sebagian orang yang menyebutkan bahwa orang yang seperti ini sangat arogan dan gengsian di jalan, apalagi ketika ada orang yang bawa motor dengan menggeber motornya seolah-olah ingin menantang. Sebenarnya hal ini wajar saja, tiap orang pasti tidak ingin ada yang lebih hebat dari dirinya dan ingin membuktikan bahwa dirinya lah yang paling hebat. Contohnya, anda suka dengan matematika dan pintar di sebagian besar pelajaran tapi di satu kelas anda juga ada yang pintar matematika dan menguasai dengan bagian seluruh pelajaran, anda pasti akan bersaing dengan teman anda walaupun tidak terang-terangan, ya kan? untuk yang males belajar pasti tidak terlalu peduli, pasti lebih asik main dan dalam suatu permainan ada yang lebih hebat, pastinya akan bersaing juga untuk membuktikan siapa yang paling baik.
3. Penenang Hati
Kadang banyak masalah yang menimpa kita yang membuat jenuh pikiran dan ada banyak cara juga untuk menenangkan hati. Salah satunya ya dengan cara mengoprek motor. Menjadikan motor lebih kencang bisa membuat hati tenang.
4. Lebih mudah menentukan siapa pemenangnya.
Aliran performance atau penikmat kecepatan mempunyai cara yang lebih akurat dalam menentukan pemenangnya, yaitu siapa yang bisa paling didepan atau yang bisa mencatatkan waktu paling cepat maka dialah pemenangnya dan itu sudah pasti. Bandingkan bila bermain soal tampilan, masing-masing orang pasti berbeda penilaiannya dan lebih condong subjektif alias tidak ada ukuran pastinya. Apalagi jika sama-sama detail, rapi dan harmonis, lebih susah lagi ditentukan siapa pemenangnya. Ada anggapan orang yang suka dengan kecepatan adalah orang bodoh yang tidak sayang nyawa. Memang, anggapan tersebut ada benarnya apalagi jika melihat fenomena bali (balap liar) yang tidak mengutamakan sisi safety dan ugal-ugal dijalan maka anggap tersebut akan semakin benar, akan tetapi tahukah anda bahwa ada juga penikmat kecepatan yang mengutamakan safety dengan melengkapi diri dengan helm full face, sepatu dan sarung tangan, bahkan ada yang melengkapi dengan body protector, pelindung lutut dan dengkul.
Ditambah lagi bermain rapi alias tidak ugal-ugalan. Lagipula tiap olahraga itu memiliki resiko, baik resiko ringan maupun berat macam kehilangan nyawa. Contohnya di dunia sepakbola, jika memiliki resiko patah kaki, kaki keseleo, pelipis berdarah. Tinju juga punya resiko pelipis robek, pingsan, memar. atau olahraga yang cukup ekstrim macam terjun payung, paralayang, snowboard, ski, jet ski dll punya resiko yang sama dengan penikmat kecepatan, bahkan orang yang sedang latihan menerbangkan helikopter bisa kecelakaan parah. Jadi jika masih ada yang menganggap penikmat kecepatan adalah orang yang tidak sayang nyawa, rasanya harus berpikir lagi.
No comments:
Post a Comment