Uneg-Uneg Soal Motor Disini Tempatnya

02 May 2018

First Impression Yamaha Lexi Pantes Masuk Maxi

| 02 May 2018

Apa kabar Mas bro Mba sist sekalian? Semoga sehat selalu, aamiin. Alhamdulillah akhirnya OM bisa bertatap langsung dengan Maxi skuter 125cc terbaru andalan Yamaha Indonesia. Seperti biasa, diawali dengan ketidaksengajaan yang di mana ketika menanyakan kabar stiker yang inden di suatu dealer resmi Yamaha, ada Lexi yang di-display. Mungkinkah....ini yang dinamakan rejeki itu tidak kemana?! 



Mas bro Mba sist,ternyata kalau lihat langsung itu bagus juga kok. Memang sih dimensi headlampnya kurang harmonis tapi adanya aksen kebiruan jadi mengobati. Tengah ke belakangnya punya desain yang mengalir indah untuk dipandang. Coba dinaikin, biasalah, jok empuk khas Yamaha sudah siap menyambut (maaf) bokong. Bokong anteb nempel di jok, udah gitu joknya panjang, buat boncengan enak bener nih buat ojol (ojek online). Yang punya anak kecil juga enak, tidak sempit sehingga tetep nyaman (ini pendapat seorang Ibu yang kebetulan sudah mencoba Lexi lalu mencoba NMAX(posisi Lexi dengan NMAX bersebelahan)). 


Bisa selonjoran itu suatu kenikmatan yang hqq, memang tidak sebebas NMAX tapi ya lumayan lah. Buat yang biasanya nempuh jarak minim 30 km dalam sehari, selonjoran itu sangat membantu banget. Dek tangah lega, kaki leluasa, dan pendapat ibu tersebut(kebetulan do'i make gamis) juga lebih enak Lexi daripada NMAX karena dek tengahnya rata sehingga gamisnya lebih aman. Dengkul aman tidak kepentok untuk tinggi 170cm-175cm. Oh iya, kalau tidak salah dites sama tabloid Motor Plus, bisa untuk membawa 2 galon tapi posisinya tiduran. Posisi berkendaranya mirip-mirip NMAX, mungkin karena ini juga Yamaha memasukkan Lexi ke keluarga Maxi.

Mencoba untuk dorong Lexi, lah....enteng bener ya? Akhirnya turun dan coba nuntun, lah...bener ya...enteng. Mirip-mirip seperti nuntun Aerox 155, meskipun dimensinya gambot tapi enteng. Dicoba ngegeser juga enteng dah. Pernah mencoba ngegeser tetangga sebelah, lumayan berat. Padahal OM juga punya motor dengan bobotnya mirip, masa jadi lemah bener sampai terasa berat buat ngegeser motor lain yang punya bobot mirip?


Lanjut "nengok" ke area bawah jok, "bermukim" bagasi yang tidak terlalu dalam tapi lumayan luas. Sempat pesimis bahwa helm tidak akan muat karena tidak begitu dalam. Namun info dari sales, helm bisa masuk aman di bagasinya tapi memang hanya tipe open face dan kalau mau benar-benar amannya, helm bawaan Lexi yang bisa masuk. Salah satu kekurangan yang ada Lexi ya bagasinya yang punya volume kecil. Mungkin efek dari dek tengahnya yang luas kali ya? 

Itulah impresi OM dan ibu-ibu(sumpah, bukan Ibu OM dan benar-benar tidak kenal) mengenai Lexi. Menurut OM, paling worth it sih yang Lexi standar karena sepertinya fokusnya di pasar 125cc yang selama ini agak keteter (tertinggal) bagi Yamaha. Lexi S menurut OM pribadi cuma sebagai "laku ya Alhamdulillah, ngga laku ya tak apa". Tapi sebenernya Lexi S kalau harus dibandingkan dengan tetangga sebelah yang 150cc, juga masih worth it. Paling yang terlihat jelas banget kan ada di kapasitas mesin yang ujung-ujungnya ke performa. Tapi apalah arti sebuah performa di matik karena di matik yang dicari kan mengenai kenyamanan, akomodasi, dan fitur-fitur yang bisa memanjakan pengendara maupun bocenggernya. Kalau maunya performa, mending beli bebek sport atau sport sekalian biar bisa was wis wus...keluar anginnya, ya kan? :D

Related Posts

No comments:

Post a Comment