Yamaha All New Jupiter Z1 (ANJuZ1) hadir dengan pencangkokan beberapa teknologi balap serta desain tebeng depan yang kini lampu sein dan lampu senja menjadi lebih sipit. Project Leader yang membuat ANJuZ1 adalah orang Jepang, Yuichi Takeda, orang yang juga mendesain YZF-M1 dan juga motor Yamaha lainnya seperti R1 dan R6. Makanya lubang angin di tebeng depan mirip moge Full Fairing Yamaha kan?Sebenernya sih kalau menurut OM lebih mirip dengan lubang angin Jupiter Mx lawas, ya kan ya?
Walaupun yang menjadi project leader adalah orang Jepang, namun sepertinya beberapa masukan dari tuner(mekanik balap) yang ngoprek motor Yamaha terutama yang di Indoprix diterima oleh Takeda san. Kenapa OM bisa punya pendapat seperti itu?Yang pertama adalah pemakaian YZ Crankshaft Technology yang mengadopsi dari motor trail Yamaha, yaitu YZ450F. Diklaim mampu meningkatkan akselerasi serta torsi, namun tetap minim getaran walaupun mesin berputar pada putaran tinggi dan karet bushing yang sedianya untuk redam getaran bisa sampai tidak dipakai karena dari crankshaftnya saja sudah minim getaran.(Hehehe...padahal lebih baik karet bushingnya juga ikut dipasang, jadi bisa lebih minim getaran walaupun mesin sudah dikorek(Upgrade) ekstrim)
Dengan begitu seolah-olah seperti menjawab kecemasan tuner Indonesia yang mengeluhkan crankshaft pada versi karbunya timbul getaran yang tinggi serta kekuatan crankshaft yang mampu menahan hanya 2 ton saja, beda dengan Jupiter Z(gen burhan kebawah) yang mampu menahan sampai 4 ton sehingga walaupun dikorek(oprek/upgrade) mesin untuk balap bisa kuat dan tidak mudah jebol walaupun balapan dengan jumlah lap yang banyak atau ketika tempur di sirkuit permanen yang treknya panjang-panjang.
Yang kedua adalah menyipitnya desain lampu sein dan senja, dengan semakin sipit maka tebeng depan bisa lebih ramping dari New Jupiter z dan aerodinamikanya lebih bagus. Tuner Yamaha juga mengeluhkan desain tebeng depan NJZ yang terlalu lebar dan dengan desain tebeng depan yang baru juga seolah-olah menjawab kerisauan tuner andalan mereka.Tak hanya menjawab kerisauan dan kecemasan tuner Indonesia, Takeda san juga seolah-olah memberikan bekal yang cukup untuk tuner Yamaha Indonesia, seperti adanya roller rocker arm, piranti injeksi dengan jalur lubang in dan out yang lebih efisien.
Sebenernya masih ada satu lagi kegelisahan para tuner yang belum terjawab, yaitu pada sistem pemutus dan penyambung tenaga alias kopling. Entah apakah ANJuZ1 masih tetap memakai model diafragma atau pakai model konvensional lagi yang lebih baik responsifnya. Jika sudah pakai model konvensional, maka pihak Yamaha melalui sang project leadernya telah memberikan bekal yang sangat cukup dan tidak ada alasan lagi untuk tidak mengorek ANJuZ1.Yups...kita lihat saja perkembangan balap di tahun 2013 nanti.
foto:otomotifnet.com
No comments:
Post a Comment