Koil bertugas untuk melipatgandakan tegangan listrik dari CDI yang kemudian dialirkan ke busi dan akan memercikan bunga api. Penggantian koil standar ke koil yang punya performa lebih baik ada baiknya dilakukan setelah mesin mengalami upgrade atau bahasa gaulnya itu korek. Yups...jika mesin sudah bore up, noken as custom , porting dkk, pastinya bahan bakar dan udara yang masuk ke ruang bakar akan lebih banyak dari sebelumnya. Ditambah lagi jika kompresi juga ikut dinaikan sehingga otomatis akan memakai bahan bakar yang lebih sulit untuk terbakar.
Sebagian besar koil standar motor kurang mampu untuk membakar habis kabut gas di ruang bakar dan menjadikan pembakaran kurang sempurna. Maka dari itu, koil standar dilengserkan dan diganti yang mempunyai kemampuan yang lebih baik. Beredar pendapat bahwa koil yang bagus adalah koil yang bisa membuat percikan api di busi jadi warna biru dan ada juga yang bilang bahwa api yang besar adalah koil yang bagus. Menurut Freddy A. Gautama, Bos Ultraspeed, koil yang bagus bukan ditentukan oleh besar kecilnya api atau warna dari percikan api. "Tapi oleh energi panas yang dihasilkan percikan apinya.Kian tinggi energi panasnya maka akan makin baik kemampuan membakar kabut gas di ruang bakar."katanya .Dan koil yang sudah benar-benar terbukti keampuhannya ada di koil SE(Spesial Engine) macam Yamaha YZ125 atau YZ250, Suzuki RM80 juga termasuk serta hanya beberapa koil aftermarket. Maka dari itu kebanyakan speedlover dan mekanik balap memilih koil SE ini walaupun harganya diatas 350rb lebih. Ditambah lagi bagi yang sudah memakai CDI racing merek BRT, pemakaian Koil SE membuat koil dan CDI jadi akur(kan koil SE itu termasuk koil standar walaupun standar Spesial Engine dan abang Tomy Huang(Penemu CDI BRT) bilang CDI BRT lebih cocok dengan koil standar, klop kan? ^_^ ).
Lalu bagaimana cara mengetahui koil mana yang mempunyai energi panas yang paling baik? Cara paling simpel yakni pakai kertas. Sisipkan di antara loncatan api di busi. Kalau koil itu punya loncatan api dengan energi panas yang tinggi, maka kertas akan cepat terbakar."jawab Freddy. Bila dipikir-pikir memang masuk akal logikanya, karena itu untuk membuktikannya harus dicoba. KOil yang jadi percobaan adalah koil Yz125, YZ 250, Suzuki Smash, Yamaha Mio, Honda Tiger Revo, Kawasaki Binter Mercy. Motor yang jadi kelinci percobaannya adalah Suzuki Smash yang telah di bore up jadi 125cc. Ada dua yang diuji, yaitu pengujian energi panas yang diukur melalui seberapa lama busi mampu membakar kertas (oh iya, busi yang dipakai adalah busi yang sama, yang beda hanya koilnya saja.) dan hasil pengukuran Dyno memakai Dynomite asal Amerika. Oke....lebih lanjut silakan lihat tabel.
Hasil Pengujian Energi Panas |
Source by Otomotif & Ultraspeed
gan klau koil karisma gmana
ReplyDeletebelum ada datanya
ReplyDeleteKoil kx 250f gimana gan?
ReplyDeleteKalo koil kx250f bagus gak gan?
ReplyDeleteGan kendraan saya mio sporty std, kalau saya ganti coil bluethunder sama busi iridium gmna?
ReplyDeleteBusi motor saya mbeledak gan
ReplyDeleteGan kalo d matic kyk vario 150 bore up dan cdi dah pake brt, pengapian pake koil yz125 gmn ya
ReplyDeleteKalo make cdi brt enaknya pakek koil yz125 apa std smash?
ReplyDelete