Uneg-Uneg Soal Motor Disini Tempatnya

24 July 2014

Beda Hasil Dyno Tak Hanya Dialami Yamaha R25

| 24 July 2014

Berbedanya hasil dyno antara unit tes dengan produksi massal Yamaha R25, membuat gempar warga dunia maya roda dua. Namun, apakah hanya Yamaha R25 saja yang berbeda? Ataukah ada yang lainnya? Lanjut dibaca hingga selesai ya mas bro mba sist  ^_^.
Sebut saja namanya Kawasaki Ninja RR Mono. Jagoan anyar dari Kawasaki Motor Indonesia juga pernah bernasib sama dengan Yamaha R25. Berikut kutipannya dari tabloid motorplus.
“Tercatat di mesin Dynojet 250i made in USA milik R9, max
power RR Mono kelir merah punya Mario hanya 23,40 Hp
di 9.800 rpm. Sementara unit test pabrikan yang diuji EM-
Plus di tempat yang sama bisa raih 24,74 hp di putaran
yang mirip-mirip. Torsinya cuma 14,33 lb.ft, sedang unit
pabrikan 14,62 lb.ft.”
“Hal yang sama juga ditemukan Indrawan Djaya asal
Jakarta. “Punya Pak Indrawan malah lebih parah. Ketika
didyno, peak powernya hanya menunjukkan 24,36 hp/9.416
rpm pakai dyno kami (DynoMite buatan Amerika). Padahal
RR Mono yang diuji EM-Plus waktu didyno ulang di sini
juga, bisa tembus 26,63 hp/9.709 rpm,” beber Freddy
A.Gautama, juragan bengkel Ultraspeed Racing (USR) di
Jl. Panjang Alteri Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.”
Ada beda hingga 2dk mas bro mba sist. Itu adalah salah satu contoh perbedaan hasil dyno di tempat yang sama tapi beda unit kepemilikan. Yang satu milik pabrikan dan yang satunya milik konsumen. Tapi ternyata tidak selalu seperti itu bro, ada juga kok yang sama-sama unit tes pabrikan tapi berbeda hasil. Padahal ngedyno-nya ditempat yang sama.


Sebut saja namanya Honda New CBR250R. Hasil dyno pada sesi test ride dengan sesi akan komparasi ECU standalone, ternyata berbeda. Padahal unit tesnya sama-sama merupakan pinjman dari PT Astra Honda Motor (AHM). Tempatnya juga sama, yaitu di Sportisi Motorsport dengan mesin dynonya masih Dynojet 250i.

Grafik dyno sesi test ride
Pada hasil dyno sesi test ride, New CBR250R hanya mampu memuntahkan tenaga sebesar 23,33dk@10.500 rpm. Sementara pada hasil dyno sesi komparasi ECU standalone, New CBR250R dapat mengail tenaga maksimal sebesar 24,43dk@9.900 rpm.


Demikian pula dengan hasil torsi maksimalnya. Sesi test ride menghasilkan torsi maksimal 19,87 Nm@7.500 rpm. Sedangkan sesi komparasi ECU, torsi maksimalnya meningkat menjadi 20,19 Nm@7.700 rpm.

Bisa diambil kesimpulan bahwa perbedaan tenaga 1-2dk antar produk sesamanya,masih termasuk kategori wajar. Tapi tetap menjadi misteri tentang tertahannya tenaga R25 setelah 10.500 rpm di unit produksi massal. Semoga bisa segera terpecahkan. Apa perlu nih ECU unit test pabrikan dipasang di ECU unit produksi massal? :D



Related Posts

2 comments:

  1. yang dipermasalahkan memang kurva powernya... karena angka memang bisa berbeda, tapi kurva power seharusnya sama...

    ReplyDelete
  2. yups,,,
    yg jg jd permasalahan adalah kurva yang berbeda tapi sayangnya tidak semua orang menangkapnya demikian, karena itu artikel ini dibuat jg tuk memberikan wawasan bagi yg masih awam,

    ReplyDelete